Pada Bab I dijelaskan pada saat itu perusahaan – perusahaan mengalami penurunan harga saham yang diakibatkan kesalahan dalam penghitungan dan dampak yang ditimbulkan adalah skandal akuntansi, pasar saham secara keseluruhan mengalami “Enronitis” yaitu ketidakpercayaan kepada akuntansi dan pada akhirnya perusahaan harus menyediakan informasi yang relevan dan handal agar pasar modal dapat berfungsi secara efisien, karena sumber daya yang terbatas maka manusia berusaha mengawetkan dan menggunakan secara efektif. Penggunaan daya secara efisien juga menentukan apakah sebuah bisnis akan sukses dan tumbuh. Alokasi modal yang efektif sangat penting bagi kesehatan sebuah perekonomian, merangsang produktivitas, mendorong inovasi, dan menyediakan pasar sekuritas serta pasar kredit yang efisien dan likuid. Saat itu semakin jelas bahwa investor harus mempercayai angka – angka akuntansi atau mereka akan meninggalkan pasar dan mengalokasikan dananya ke tempat lain. Dengan ketidakpastian yang dirasakan investor biaya modal bagi perusahaan – perusahaan yang membutuhkan sumber tambahan akan meningkat.
Tantangan yang dihadapi Akuntansi Keuangan adalah :
· Pengukuran Nonkeuangan
· Informasi yang Berorientasi ke Depan
· Aktiva Lunak
· Ketepatan Waktu
Tantangan tersebut harus ditangani agar profesi akuntansi dapat terus menyediakan jenis informasi yang dibutuhkan untuk mengefisienkan proses alokasi modal. Selain tantangan akuntansi Tujuan Pelaporan Keuangan juga sangat dibutuhkan untuk menyediakan Informasi yang berguna bagi keputusan investasi dan kredit, informasi yang berguna dalam menilai arus kas masa depan, dan informasi mengenai sumber daya perusahaan, klaim terhadap sumber daya tersebut dan perubahannya. Pada akhirnya Kebutuhan untuk Membuat Standar Akuntansi harus dilakukan , sebagai akibatnya profesi akuntansi berupaya mengembangkan seperangkat standar yang dapat diterima umum dan dipraktekkan secara universal. Tanpa standar – standar setiap perusahaan akan membuat standar-standar mereka sendiri, dan pemakai laporan keuangan harus dapat memahami praktek-praktek akuntansi serta pelaporan unik dari setiap perusahaan. Seperangkat standar dan prosedur umum ini dinamakan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum (generally accepted accounting principles - GAAP). Dan selanjutnya Pelaporan keuangan eksternal dan auditing dikembangkan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi industry dan pasar modal namun pada waktu itu pasar saham runtuh dan akhirnya di bentuk Securities and Exchange Commission (SEC) tetapi standar umum SEC bergantung pada FASB untuk mengembangkan standar akuntansi. Perusahaan yang terdaftar pada bursa saham diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan mereka kepada SEC.
Amerika Institute of Certified Public accountants (AICPA), yaitu organisasi profesi nasional dari Certified Public Accountant (CPA), yang memiliki peran penting dalam pengembangan GAAP, atas desakan SEC, Amerika Institute of Certified Public accountants (AICPA) membentuk Committee on Accounting Procedure yang beranggotan akuntan atau CPA – CPA praktisi, menerbitkan 51 Accounting Research Bulletins pada tahun 1959 AICPA mendirikan Accounting Principles Board.
Tujuan utama dari Accounting Principles Board (APB) adalah
- Mengajukan rekomendasi prinsip akuntansi secara tertulis
- Menentukan praktek akuntansi yang tepat, dan
- Mempersempit area perbedaan serta ketidak konsistenan dalam praktik.
Financial Accounting Standards Board (FASB)
Rekomendasi Wheat Committee ini mengakibatkan dibubarkannya APB dan dibentuknya struktur penetapan standar yang baru yang terdiri dari tiga organisasi – Financial Accounting Foundation (FAF), mini organisasi ini adalah membentuk dan memperbaiki Standar-standar akuntansi serta pelaporan keuangan dalam rangka membimbing dan mendidik public, yang meliputi emiten, auditor, serta pemakai informasi keuangan.
Governmental Accounting Standards Board (GASB)
Laporan keuangan yang dubuat oleh pemerintah local dan Negara bagian tidak dapat diperbandingkan dengan laporan keuangan yang dibuat oleh organisasi bisnis swasta. Kurangnya komparabilitas ini membuat pada tahun 1970-an ketika sejumlah kota besar Amerika seperti New York dan Cleveland hampir bangkrut. Akibatnya, Governmental Accounting Standards Board (GASB) didirikan. Prinsip – prinsip akuntansi yang diterima umum (GAAP) memiliki “otoritatif yang substansial” mewajibkan para anggotanya membuat laporan keuangan yang sesuai dengan GAAP. FASB menyusun sebuah standar, “Hierarki Prinsip-prinsip Akuntansi yang diterima Umum”. Pada saat itu Mantan Sekretaris Treasury Summer mengidikasikan bahwa satu – satunya inovasi paling penting yang membentuk pasar modal adalah gagasan mengenai prinsip – prinsip akuntansi yang diterima umum. Kemudian mengatakan bahwa kita memerlukan prinsip akuntansi yang sama secara internasional. Perusahaan di luas A.S sering kali menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar yang berbeda dengan GAAP A.S akibatnya perusahaan Internasional seperti Coca – cola dan IBM telah mengambangkan informasi keuangan dengan cara yang berbeda. Selain menyebabkan adanya biaya tambahan, pengguna laporan keuangan juga harus memahami setidaknya dua jenis GAAP. Saat itu, ada dua standar yang diterima untuk digunakan secara internasional GAAP A.S. dan International Standards Board (IASB) .
Referensi : Akuntansi Intermediate Edisi Keduabelas Jilid 1 Donald E. Kieso Jerry J. WeygaWarfield
Tidak ada komentar:
Posting Komentar