Selasa, 10 Juli 2012

PASAR UANG



Suatu tempat pertemuan abstrak dimana para pemilik dana jangka pendek dapat menawarkan kepada calon pemakai yang membutuhkannya baik secara langsung maupun melalui perantara.
Pasar uang menurut Pandji Anoraga dan Piji Pakarti mempunyai ciri-ciri  jangka waktu dana yang pendek, tidak terikat pada tempat tertentu, pada umumnya supply dan demand bertemu secara umumnya supply dan demand bertemu secara langsung dan tidak perlu guarantor underwriter.
Pasar uang mempunyai fungsi yaitu sebagai sarana alternative bagi lembaga-lembaga keuangan perusahaan non keuangan dan peserta-peserta lainnya baik dalam memenuhi kebutuhan dana jangka pendek maupun dalam rangka meminjamkan dana atas kelebihan likuiditasnya. Pasar uang juga berfungsi sebagai sarana pengendali moneter dalam melaksanakan operasi pasar terbuka.

Fungsi Pasar Uang
1.      Sebagai perantara dalam perdagangan surat-surat berharga berjangka pendek
2.      Sebagai penghimpun dana berupa surat-surat berharga jangka pendek
3.      Sebagai sumber pembiayaan bagi perusahaan untuk melakukan investasi
4.      Sebagai perantara bagi investor luar negeri dalam menyalurkan kredit jangka pendek kepada perusahaan di Indonesia.

Kebutuhan akan adanya pasar uang dilator belakangi adanya kebutuhan untuk mendapatkan sejumlah dana dalam jangka pendek atau sifatnya harus segera dipenuhi.
Peserta psar uang
1.      Lembaga keuangan
2.      Perusahaan besar
3.      Lembaga pemerintah, dan
4.      Individu-individu


Tujuan Pasar Uang
·         Dari pihak yang membutuhkan :
1.      Untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek
2.      Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas
3.      Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja
4.      Sedang mengalami kadah keliring
·         Dari pihak yang menanamkan dana :
1.      Untuk meperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga tertentu
2.      Membantu pihak-pihak yang mengalami kesulitan keuangan
3.      Spekulasi

Jenis-Jenis Resiko Investasi Dalam Pasar Uang
1.      Resiko pasar
Resiko yang berkaitan dengan turunya harga surat berharga (dan tingkat bunga naik) mengakibatkan investor mengalami capital loss. 
2.      Resiko reinvestment
Resiko terhadap penghasilan-penghasilan suatu asset financial yang harus di re-invest dalam asset yang berpendapatan rendah
3.      Resiko gagal bayar
Resiko yang terjadi akibat peminjam tidak mampu memenuhi kewajibannya sesuai dengan yang diperjanjikan
4.      Resiko inflasi
Resiko untuk menghadapi hal tersebut kreditur biasanya berusaha mengimbangi proyeksi inflasi dengan mengenalkan tingkat bunga yang lebih tinggi
5.      Resiko valuta
6.      Resiko politik
Berkaitan dengan adanya perubahan ketentuan perundangan yang berakibat turunya pendapatan yang diperkirakan dari suat investasi atau bahkan akan terjadi kerugian total
7.      Marketability atau likuidity risk 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar