Selasa, 20 Desember 2011

CANGKANG KEPITING DAPAT MENJADI OBAT KANKER

Ini mungkin berita baru bagi para penggemar makanan laut, seperti kepiting dan udang laut. Bahkan melalui proses tertentu, cangkang kepiting dan udang yang semula dikira tidak mempunyai faedah apa - apa, mampu menyembuhkan berbagai penyakit. 

Menurut Dr. Matsunaga dari Asta Clinic, Nagoya yang juga menjadi Presiden Association of Chitosan, manfaat kulit kepiting dan udang itu sudah menjadi perhatian mereka sejak 10 tahun lalu. Dari hasil penelitian yang ditemukan oleh para ilmuan Jepang tersebut, diketahui bahwa kulit kepiting terkandung zat kithin yang dikenal sangat efektif untuk menekan pertumbuhan pertumbuhan kanker dan menurunkan kolesterol dalam tubuh. Kemampuan zat kithin ini untuk menekan pertumbuhan sel kanker, salah satunya telah dibuktikan dalam sebuah eksperiman yang dilakukan Profesor Suzuki Shigeo dari Universitas Farmasi Tohoku Jepang. Unsur zat kithin yang memiliki rangkaian molekul lebih dari 1 juta itu, sebenarnya tidak hanya terdapat dalam cangkang kepiting saja. Zat tersebut juga terdapat dalam kulit udang, kulit mantel pada serangga, juga binatang molusca, seperti cumi - cumi, jamur dan kerang.
Dewasa ini penelitian yang dilakukan pemerintah Jepang terhadap kegunaan kithin semakin berkembang. Salah satu penemuan yang sekarang ini cukup dikenal di masyarakat, termasuk masyarakat kita adalah Kitosan dari Circle of Love Peace (CLP) Jepang yang dipasarkan PT. Kosmojaya Pandu Nusa.
Kitosan merupakan suatu proses alkali dari zat kithin agar lebih mudah dicerna. Bahkan lebih jauh, zat kithin juga dapat digunakan sebagai bahan untuk kulit sintetis. Adapun kulit sintetis ini mempunyai keunggulan dapat menghaluskan kulit, tidak meninggalkan bekas, tidak menimbulkan efek samping seperti radang, dan lain - lain. Selain itu, zat kithin atau Kitosan tersebut sering dimanfaatkan sebagai bahan campuran dalam produk kosmetik dan makanan. Di samping itu, dengan kemampuannya yang bersifat menyerap kotoran, zat ini juga sering digunakan untuk memproses air bersih ataupun untuk memproduksi lensa kontak, kristal cair, dan sebagainya.
Menurut Dr. Matsunaga, pihaknya baru merekomendasikan untuk kepiting Taraba, yaitu jenis kepiting yang khas hidup di laut - laut Jepang. Tidak menutup kemungkinan kulit kepiting jenis lain juga mempanyai zat tersebut.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar