Pengertian dan peranan Manajemen
Adapun pengertian dari beberapa ahli antara lain:
1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. G.R.Terry
Dalam bukunya Principles of Management mengemukan bahwa manajemen adalah suatu proses yang khas yang teridiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, menggerakan, dan pengendalian yang dilaksanakan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditemtukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.
Dalam bukunya Principles of Management mengemukan bahwa manajemen adalah suatu proses yang khas yang teridiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, menggerakan, dan pengendalian yang dilaksanakan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditemtukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.
3. Harold Koontz dan cyril O’Donnell
Dalam bukunya Principles of Management mengemukakan bahwa manajeen adalah cara untuk mencapau tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.
4. S.P. Hasibuan
Berpendapat bahwa manajemen adalah ilmu seni yang mengatur proses pemanfaatan suber daya manusia dan sumber-suber lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
5. Sondag P. Siagian, MPA, PhD.
Dalam bukunya Administraisi Pembangunan memberikan pengertian bahwa manajemen
adalah kemampuan dan keterampialn untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka
pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.
Dalam bukunya Administraisi Pembangunan memberikan pengertian bahwa manajemen
adalah kemampuan dan keterampialn untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka
pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.
6. Prof. Oei Liang Lee
Manajemen adalah suatu ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasian, mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sumber : buku dimensi ekonomi
Manajemen adalah suatu ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasian, mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sumber : buku dimensi ekonomi
Latar belakang sejarang manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti “mengendalikan,” terutamanya “mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa latin manus yang berati “tangan”. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman.
http://dyahrahmayani.blogspot.com/2010/10/tugas-5-pengantar-bisnis-manajemen-dan.html
Fungsi dan proses manajemen
Kegiatan pengarahan dan pergerakan tim kerj dalam organisasi atau perusahaan, pimpinan perusahaan haru menerapkan fungsi manajemen untuk encapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan.
Diantaranya para ahli menajemen terdpat perbedaan tentang fungsi manajemen. Walaupun terdapat bagian-bagian dari fungsi manajemen yang sama. Berikut beberapa fungsi manajemen yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut.
a. Perencanaan ( Planning )
Merupakan salah satu fungsi manajemen yang paling utama, karena perencanaan merupakan awal dari suatu kegiatan. Fungsi perencanaan sangat penting karena manjedi dasar atau landasan dan akan memberikan sasaran bagi organisasi atau perusahaan untuk menerapkan prosedur dalam mencapai sasaran tersebut.
1. Penyusunaan perencanaan
Langkah-langkah dalam menyusun suatu rencana antara lain:
a) What (apa yang kan dicapai), yang dirumuskan dalam suatu tujuan tertentu
b) Why (mengapa), harus bisa memberikan dan disertai hasil analisis yang akurat.
c) Where (di mana), untuk menetapkan di mana kegiatan itu dilaksanaakan
d) When (kapan), menentukan waktu dan jadal pelaksanaan yang harus diselesaikan.
e) Who (siapa), menetapkan orang-orang dan tenaga kerja yang sesuai dengan bidangnya.
2. Manfaat perencanaan
Fungsi perencanaan memiliki beberapa manfaat, diantaranya sebagai berikut:
a) Membantu menganalisis tugas-tugas
b) Menimbulkan aktivitas yang teratur
c) Memudahkan pengawasan
d) Sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan
e) Merangsang dan menimbul motivasi strategi kerja pelasana
3. Tingkat perencanaan
Berdasarkan tingkatan manajemen yang dibagi menjadi tiga, maka fungsi perencanaan juga dibedakan menjadi tiga:
a) Perencanaan tingkat atas (top level) merupakan perencaan yang berada paling atas. Perencanaan tingkat tinggi atas lebih bersifat strategi, dimana pihak manajemen memberi petunjuk secara umum, merumuskan tujuan, dan melakukan pengambilan keputusan.
b) Manajemen tingkat menengah (middle level), yaitu perencanaan yang bersifat administrative dan menyangkut cara-cara pelaksanaan dan uraian tugas secara keseluruhan.
c) Perencanaan tingkat bawah(low level), merupakaan perencanaan yang lebih terfokus dan mengrah pada pelaksanaan operasional kegiatan yang telah dirumuskan perencanaan di tingkat atasnya.
4. Syarat perencanaan
Adapun perencanaan yang lebih baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a) Merumuskan suatu tujuan
b) Bersifat realistis dan sederhana
c) Menyusun analisis-analisis terhadap suatu pekerjaan
d) Harus fleksibel dan tidak menyita waktu yang banyak, serta memiliki keseimbagan dalam semua unsur pekerjaan.
b. Pengorganisasian ( Organizing )
Setiap unsur atau orang dalam melaksanakan tugasnya harus penuh tanggung jawab serta berpedoman pada rencana kerja atau petunjuk pelaksanaan kerja. Fungsi pengorganisasian meliputi tiga aspek, yaitu menetapkann struktur organisasi, mendelegasikan wewenang dan memanfaatkan hubungan pekerjaan.
c. Pelaksanaan (Actuating)
Fungsi pelaksanaan meliputi kegiatan yang diperlukan untuk jabatan yang ada di dalam struktur organisasi. Setelah diadakan pembagian pekerjaan atau pengorganisasian kemudian ditunjuk orang-orang yang akan melaksanaakan dan bertanggung jawab dalam pekerjaan.
d. Motivasi ( Motivating )
Pemberian dorongan atau inspirasi, semangat kepada bawahan agar melakukan kegiatan secara sukarela, sehingga bawahan mampu meningkatkan produktivitasnya.
e. Penempatan (Staffing )
Penempatan merupakan penyusunan personalia pada suatu organisasi dengan menempatan tenaga kerja yang sesuai dengan keahliannya.
f. Koordinasi (Coordination )
Koordinasi dilakukan dengan menhubungkan den menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga dapat bekerja sama secara terarah dalam mencapai tujuan.
g. Bimbingan ( Directing )
Fungsi manajemen ini yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, dan perintah kepada bawahan dalam melaksanakan tugasnya masing-masing, sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
h. Pengawasan (Controling)
Tujuan dari pengawasan adalah menghasilkan pekerjaan sesuai dengan rencana mencegah adanya kesalahan, serta menciptakan kondisi agar karyawan bertanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan.
Proses pengawasan dapat dilakukan sebagai berikut:
1) Mengatur hasil pekerjaan
2) Membandingkan hasil pekerjaan dengan stadar yang telah ditentukan
3) Mengoreksi pekerjaan yang tidak sesuai perencanaan
Sumber : buku dimensi ekonomi
Ciri-ciri manajer professional
Kegiatan pengarahan dan pergerakan tim kerj dalam organisasi atau perusahaan, pimpinan perusahaan haru menerapkan fungsi manajemen untuk encapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan.
Diantaranya para ahli menajemen terdpat perbedaan tentang fungsi manajemen. Walaupun terdapat bagian-bagian dari fungsi manajemen yang sama. Berikut beberapa fungsi manajemen yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut.
a. Perencanaan ( Planning )
Merupakan salah satu fungsi manajemen yang paling utama, karena perencanaan merupakan awal dari suatu kegiatan. Fungsi perencanaan sangat penting karena manjedi dasar atau landasan dan akan memberikan sasaran bagi organisasi atau perusahaan untuk menerapkan prosedur dalam mencapai sasaran tersebut.
1. Penyusunaan perencanaan
Langkah-langkah dalam menyusun suatu rencana antara lain:
a) What (apa yang kan dicapai), yang dirumuskan dalam suatu tujuan tertentu
b) Why (mengapa), harus bisa memberikan dan disertai hasil analisis yang akurat.
c) Where (di mana), untuk menetapkan di mana kegiatan itu dilaksanaakan
d) When (kapan), menentukan waktu dan jadal pelaksanaan yang harus diselesaikan.
e) Who (siapa), menetapkan orang-orang dan tenaga kerja yang sesuai dengan bidangnya.
2. Manfaat perencanaan
Fungsi perencanaan memiliki beberapa manfaat, diantaranya sebagai berikut:
a) Membantu menganalisis tugas-tugas
b) Menimbulkan aktivitas yang teratur
c) Memudahkan pengawasan
d) Sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan
e) Merangsang dan menimbul motivasi strategi kerja pelasana
3. Tingkat perencanaan
Berdasarkan tingkatan manajemen yang dibagi menjadi tiga, maka fungsi perencanaan juga dibedakan menjadi tiga:
a) Perencanaan tingkat atas (top level) merupakan perencaan yang berada paling atas. Perencanaan tingkat tinggi atas lebih bersifat strategi, dimana pihak manajemen memberi petunjuk secara umum, merumuskan tujuan, dan melakukan pengambilan keputusan.
b) Manajemen tingkat menengah (middle level), yaitu perencanaan yang bersifat administrative dan menyangkut cara-cara pelaksanaan dan uraian tugas secara keseluruhan.
c) Perencanaan tingkat bawah(low level), merupakaan perencanaan yang lebih terfokus dan mengrah pada pelaksanaan operasional kegiatan yang telah dirumuskan perencanaan di tingkat atasnya.
4. Syarat perencanaan
Adapun perencanaan yang lebih baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a) Merumuskan suatu tujuan
b) Bersifat realistis dan sederhana
c) Menyusun analisis-analisis terhadap suatu pekerjaan
d) Harus fleksibel dan tidak menyita waktu yang banyak, serta memiliki keseimbagan dalam semua unsur pekerjaan.
b. Pengorganisasian ( Organizing )
Setiap unsur atau orang dalam melaksanakan tugasnya harus penuh tanggung jawab serta berpedoman pada rencana kerja atau petunjuk pelaksanaan kerja. Fungsi pengorganisasian meliputi tiga aspek, yaitu menetapkann struktur organisasi, mendelegasikan wewenang dan memanfaatkan hubungan pekerjaan.
c. Pelaksanaan (Actuating)
Fungsi pelaksanaan meliputi kegiatan yang diperlukan untuk jabatan yang ada di dalam struktur organisasi. Setelah diadakan pembagian pekerjaan atau pengorganisasian kemudian ditunjuk orang-orang yang akan melaksanaakan dan bertanggung jawab dalam pekerjaan.
d. Motivasi ( Motivating )
Pemberian dorongan atau inspirasi, semangat kepada bawahan agar melakukan kegiatan secara sukarela, sehingga bawahan mampu meningkatkan produktivitasnya.
e. Penempatan (Staffing )
Penempatan merupakan penyusunan personalia pada suatu organisasi dengan menempatan tenaga kerja yang sesuai dengan keahliannya.
f. Koordinasi (Coordination )
Koordinasi dilakukan dengan menhubungkan den menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga dapat bekerja sama secara terarah dalam mencapai tujuan.
g. Bimbingan ( Directing )
Fungsi manajemen ini yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, dan perintah kepada bawahan dalam melaksanakan tugasnya masing-masing, sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
h. Pengawasan (Controling)
Tujuan dari pengawasan adalah menghasilkan pekerjaan sesuai dengan rencana mencegah adanya kesalahan, serta menciptakan kondisi agar karyawan bertanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan.
Proses pengawasan dapat dilakukan sebagai berikut:
1) Mengatur hasil pekerjaan
2) Membandingkan hasil pekerjaan dengan stadar yang telah ditentukan
3) Mengoreksi pekerjaan yang tidak sesuai perencanaan
Sumber : buku dimensi ekonomi
Ciri-ciri manajer professional
Manajer yang professional adalah manajer yang mampu untuk menciptakan atau membuat kedua belah pihak menjadi senang, bahagia dan bangga.
Ciri- cirinya yaitu :
1. Menyenangkan
2. Membahagiakan
3. Membanggakan
4. Memiliki Hi Tech ( High Technology)
5. Memiliki Hi Touch (High Touch)
Keterampilan manajemen yang dibutuhkan
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill) Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill) Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan.
3. Keterampilan teknis (technical skill) Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Pengertian Organisasi
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Pentingnya Mengenal organisasi
Dalam lingkungan yang terus berubah kita tidak memerlukan struktur organisasi yang memungkinkan kita untuk menyesuaikan diri. Cara untuk mengubah sruktur organisasi yang kaku menjadi struktur organisasi yang memungkinkan untuk melakukan adaptasi adalah dengan meninggalkan seluruh model organisasi pada abad yang silam bersama dengan semua pengandaian yang mendasarinya.
Apabila tujuan organisasi adalah memberi semangat kepada seluruh anggota organisasi, maka organisasi harus melibatkan banyak pihak dalam organisasi tersebut, terutama pihak terdekat ddengan para pelanggan dan sumber teknologi dalam perencanaan strategis. Perencanaan strategis harus merupakan gabungan kecerdasan dan imajinasi kreatif para pimpinan dan karyawan dalam organisasi.
Bentuk-bentuk Organisasi
Menurut pola hubungan kerja, lalu lintas wewenang dan tanggung jawab, maka bentuk organisasi dapat dibedakan sebagai berikut:
• Bentuk Organisasi Garis
Bentuk ini merupakan nbentuk organisasi paling tua dan paling sederhana. Bentuk organisasi diciptakan oleh Henry Fayol. Biasa juga disebut dengan organisasi militer dimana cirinya adalah struktur organisasi ini relatif kecil, jumlah karyawan yang relatif sedikit, saling kenal, dan spesialisai kerja yang belum begitu rumit dan tinggi.
Kebaikannya;
Bentuk ini merupakan nbentuk organisasi paling tua dan paling sederhana. Bentuk organisasi diciptakan oleh Henry Fayol. Biasa juga disebut dengan organisasi militer dimana cirinya adalah struktur organisasi ini relatif kecil, jumlah karyawan yang relatif sedikit, saling kenal, dan spesialisai kerja yang belum begitu rumit dan tinggi.
Kebaikannya;
1. Kesatuan komado terjamin baik karena pimpinan berada pada satu tangan.
2. Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat karena jumlah orang yang diajak berkonsultasi masih sedikit.
3. Rasa solidaritas dianatara karyawan umumnya tinggi karena saling mengenal.
Keburukannya;
1. Seluruh organisasi tergantung pada satu pimpinan (satu orang) dimana bila pimpinan tersebut berhalangan maka organisasi tersebut akan mandek atau hancur.
2. Ada kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
3. Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.
• Bentuk Organisasi Fungsional
Bentuk ini merupakan bentuk dimana sebagian atau segelintir pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan berwenang memberikan komando pada bawahannya. Bentuk ini dikembangkan oleh FW Taylor.
Kebaikannya;
1. Pembidangan tugas-tugas jelas.
2. Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal mungkin.
3. Digunakannya tenga-tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsinya.
Keburukannya;
1. Karena adanya spesialisasi kerja maka akan sulit untuk mengadakan tour of duty.
2. Karyawan lebih mementingkan bidangnya sehingga sukar untuk melaksanakan koordinasi.
• Bentuk Organisasi Garis dan Staff
Bentuk ini umumnya dianut oleh organisasi besar, daerah kerja yang luas, mempunyai bidang tugas yang beraneka dan rumit serta jumlah karyawan yang banyak. Bentuk ini diciptakan oleh Harrington Emerson.
Kebaikannya;
1. Dapat digunakan pada setiap organisasi yang besar, apapun tujuannya, luas organisasinya,dan kompleksitas susunan organisasinya.
2. Pengambilan keputusan lebih mudah karena adanya dukungan dari staf ahli.
3. Perwujudan “the right man in the right place”lebih mudah terlaksana.
Keburukannya;
1. Sesama karyawan dapat terjadi tidak saling mengenal, solidaritas sulit terbangun
2. Karena susunan organisasinya yang koompleksitas, maka kesulitannya adalah dalam bidang koordinasi antar divisi atau departemen.
• Bentuk Organisasi Fungsional dan Staff
Bentuk ini merupakan kombinasi dari bentuk organisasi fungsional dan bentuk organisasi garis dan staff. Adapun kebaikan dan keburukan dari bentuk organisasi ini adalah juga merupakan kombinasi dari bentuk diatas.
Prinsip-prinsip Organisasi
Berkaitan dengan pembentukan atau penyusunan suatu organisasi, maka perlu diperhatikan beberapa prinsip-prinsip atau asas organisasi. Diantaranya adalah:
• Perumusan Tujuan yang Jelas. Tujuan dan arah merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan suatu organisasi. Karena dari tujuan ini akan terlihat hasil yang akan dicapai baik itu secara fisik maupun non fisik.
• Pembagian kerja. Dalam pembentukan suatu organisasi harus terlihat dengan jelas akan pembagian kerja dari masing-masing unit (sub) organisasi, hal ini supaya tidak terjadinya tumpang tindih aktivitas dan dapat menghambat tercapainya suatu tujuan.
• Delegasi kekuasaan. Dengan adanya pembagian kerja tersebut yang jelas maka akan telihat pula garis komando dan delegasi kekuasaan (wewenang) dari masing-masing unit kerja.
• Rentang kekuasaan. Rentang kekuasaan merupakan penjabaran dari pendelegasian suatu kekuasaan. Parameter dan tolok ukur pun harus menjadi bagian dari rentang kekuasaan, sehingga tidak timbul diktatoris kekuasaan atau kesewenangan kekuasaan tersebut.
• Tingkat pengawasan. Penggambaran tingkat pengawasan yang timbul antar atasan dengan sub (unit) bawahannya harus lah terlihat dalam struktur organisasi tersebut. Sehingga batasan apa yang menjadi hak dan kewajiban baik itu atasan maupun bawahan akan tercipta.
• Kesatuan perintah dan tanggung jawab. Dengan tergambarnya struktur organisasi yang jelas maka kesatuan perintah atau komando akan terlihat pula. Begitu juga dengan tanggung jawab dari orang yang memberikan delegasi (perintah) akan nampak.
• Koordinasi. Ini pun harus terlihat dengan jelas dalam penyusunan suatu organisasi. Koordinasi dari masing-masing divisi atau unit kerja akan tercipta. Dengan demikian tujuan suatu organisasi ini akan semakin cepat tercapai.
Keterampilan manajemen yang dibutuhkan
Robert L.Katz pada tahun 1970-an
mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar.
Ketiga keterampilan tersebut adalah:
Keterampilan konseptual (conceptional skill),
Manajer tingkat atas (top manager)harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning.Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga merupakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill),
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan.Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
Keterampilan teknis (technical skill),
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky
W.Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer,
yaitu:
Keterampilan Manajemen Waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort.
Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan
menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas
perusahaan.
Keterampilan Membuat Keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam
memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi
seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus
mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk
menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada
dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer
harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan
mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
http://www.duniaremaja.org/makalah-f59/pengertian-fungsi-tingkat-dan-keterampilan-manajemen-t601.htm
Sebab keberhasilan dan kegagalan organisasi
A. keberhasilan suatu organisasi : indikator keberhasilan suatu organisasi sangat ditentukan sumber daya manusia ( SDM ). indikator keberhasilan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sanget bergantung seberapa besar kinerja yang dihasilkan suatu organisasi dalam mengimplementasikan setiap program. hal ini ditandai dengan keberhasilan pelaksanaan program yang berimplikasi terhadap kesejahteraan masyarakat.
B. kegagalan suatu organisasi : jika melihat bebrapa instansi yang berumur tidak lama atau mungkin kasarnya baru berdiri tidak bisa berjalan lagi, hal ini semata - mata di sebabkan karena manajemen perusahaan atau instansi tersebut kurang bagus. manajemen yang kurang bagus itu bisa saja karena pimpinan perusahaan ataupun manajernya tidak bisa menlaksanakan tugasnya dengan baik. suatu perusahaan bisa mengalami kegagaln dari anggota - anggota yang tidak bisa bertanggung jawab terhadap tugasnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar